Produk RI Bikin Khawatir Malaysia, 2021 Makin Tambah Ngeri!


Micronews1 - Malaysia bisa kian khawatir melihat perkembangan industri keramik di Indonesia. Pada tahun ini industri keramik menargetkan tambahan utilisasi hingga 20%.
"Tahun 2021, kami memproyeksi utilisasi kapasitas produksi berkisar di level 74-75 persen, meningkat dibanding tahun 2020 yang sebesar 56 persen dan tahun 2019 sebesar 65 persen," kata Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto dalam keterangan resmi Kemenperin, Senin (26/1).

Jika utilisasi industri ini bisa meningkat, produk yang diekspor bisa kian besar, salah satunya ke Malaysia. Produk keramik Indonesia sudah bikin resah industri keramik dalam negeri Malaysia karena sangat bersaing di pasar.

Bahkan, Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia (MITI) sempat melakukan penyelidikan tindakan pengamanan (safeguard) atas produk keramik (ceramic floor and wall tiles) demi mengintervensinya. Namun penyelidikan itu dihentikan pada pada 11 Januari 2021.

Produk keramik yang terbebas dari pengenaan safeguard tersebut ada dalam kelompok pos tarif/HS code 6907.21.21, 6907.21.23, 6907.21.91, 6907.21.93, 6907.22.11, 6907.22.13, 6907.22.91, 6907.22.93, 6907.23.11, 6907.23.13, 6907.23.91, dan 6907.23.93.

Pihak industri keramik Malaysia mengklaim bahwa terjadi lonjakan keramik impor yang menyebabkan kerugian atau ancaman kerugian bagi industri keramik dalam negeri. Penyelidikan dilakukan mulai September 2020 berdasarkan petisi dari Federation of Malaysian Manufacturers - Malaysian
Ceramic Industry Group.

Namun, Otoritas Malaysia tidak dapat menemukan bukti-bukti yang mendukung klaim industri keramik Malaysia tersebut. Penyelidikan kemudian diterminasi dan tanpa penerapan bea masuk tindakan pengamanan sementara (BMTPS).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia ke Malaysia untuk produk keramik yang diselidiki adalah sebesar USD 7,12 juta pada 2019. Nilai tersebut menurun 27,21 persen dibandingkan 2018 yang tercatat sebesar USD 9,78 juta.

Sementara, selama periode Januari-November 2020, Indonesia berhasil membukukan nilai ekspor sebesar USD 8,35 juta atau meningkat 24,41 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya dengan nilai ekspor USD 6,71 juta.

Sadar akan besarnya industri ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut ada keuntungan bagi Indonesia karena adanya ketersediaan sumber daya alam yang dijadikan bahan baku, tersebar di sejumlah daerah.

"Secara kapasitas dan kemampuan, industri keramik kita telah mampu memenuhi kebutuhan nasional. Namun, kami juga terus mendorong pemanfaatan teknologi modern guna menciptakan produk yang inovatif dan kompetitif," katanya.

0 Response to "Produk RI Bikin Khawatir Malaysia, 2021 Makin Tambah Ngeri!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel